Angin malam terhembus
lembut menyentuh tubuh letih Nya, bagi Nya, angin itu
terasa sangat kasar menusuk kulit kering Nya yang rapuh.
Bulan semakin sombong
dengan apa yang disisihkan oleh Matahari, paham Nya terus bekerja untuk
mencerna pasal yang Ia timbulkan hari ini.
Kenapa mereka tidak
memahami Nya dan selalu menganggap buruk apa yang Ia lakukan?
Dia sudah patut lelah
untuk mengabaikan mantik berupa lembaran kusut milik mereka.
Selalu saja ada pasal
yang menunjuk Nya sebagai pemantik dari segalanya.
Tanpa mengetahui hal
putih mereka menghakimi mantik milik mereka dengan ilusi netra.
Kalau ini bukan karena
kedamaian,
Dia benarbenar enggan.
Dia benarbenar enggan.
Matahari pun tidak mau
disalahkan jika Bulan tidak seterang yang dulu.
Senin, 20 Juni 2016
-Cita
No comments:
Post a Comment
Komentarlah sebelum Negara Api menyerang...!
Salam coklat,
Cita~