HEYO!
Gimana temen temen? Kalian udah vaksin booster belum? Jangan lupa buat booster ya!
Kalau kalian main
Tiktok, kemungkinan kalian pernah liat cuplikan video yang satu ini.
Kali ini gue mau ngomongin tentang yang namanya Cantik. Menurut gue ini menarik buat diomongin.
Mungkin Cantik kata
yang lebih menuju ke perempuan, kalau untuk laki laki kita biasa menyebutnya
ganteng. Karena gue mager ngetik “cantik dan ganteng” kita nyebut sebagai elok
aja ya disini.
Siapa sih yang ngga mau jadi elok? Pasti semua orang berlomba lomba menjadi elok lah ya.
Sebagai salah satu
orang yang ngga elok di lingkungan sosial ini, gue pun sering merasa tidak dipilih.
Widiih dipilih banget ga tu? Wkwkwk
Iya, jadi gue pernah ngalamin rasanya ngga dipilih. Jadi ceritanya gini, waktu itu gue ada acara gitu bareng temen temen, dan udah diatur akomodasi tiap orangnya nebeng bareng siapa. Nah, pas mau
pulang dari acara, salah satu temen gue yang elok ini tuh temen yang ngeboncengin dia udah pulang duluan karena suatu hal. Daan, temen yang seharusnya nebengin gue (sesuai aturan awal) dia malah milih si Elok ini untuk di boncengin. WHAT? Teros gue pulang naik apaan Bambang? Disini gue sedih banget si asli, kaya anjirlah kenapa gue se ngga dipilih itu karena gue ngga elok. Tapi untungnya Allah maha baik kan, nah ada temen gue yang lainnya yang nawarin gue tebengan.Lucu ga sih?
Lucu dong.
Kejadian itu sekitar 5
tahun yang lalu. Udah lama banget tapi masih membekas cuy.
Ngga hanya lebih tidak
dipilih, orang yang elok juga lebih mudah dalam melakukan banyak hal karena dibantu oleh orang
lain yang ingin dekat dengannya. Dan juga karena kita semua membutuhkan perhatian bukan? Dekat
dengan orang yang elok bisa membuat kita ikut diperhatikan.
Dan, memang dari alam
bawah sadar manusia, secara naluri manusia menyukai keindahan, sesuatu yang elok..
makanya ya bisa dipastiin kalau elok bakal selalu diinginkan.
Pemikiran gue yang gue
paparin diatas bener bener menguras habis otak gue buat mikir gimana caranya jadi elok. Ditambah suatu kejadian di
masa kecil dimana gue selalu dibandingkan dengan seseorang yang lebih putih,
elok dan bertalenta. Jadi ya ngga heran di 2019, gue masih berpikiran sama
seperti itu.
Lalu, gue kemballi
berpikir, Mungkin bukan karena elok, mungkin karena kepribadiannya. Agak naif
mungkin pemikiran gue saat ini. Tapi menyadari kalau gue berpikir selalu elok
yang menang itu salah. Ya mungkin akan menang, kalau itu kontes kecantikan miss
miss an, tapi kepribadian lah yang bener bener yang bakal menentukan segalanya.
Mungkin cara kita yang
sulit bersosialisasi karena pemalu atau pembawaan diri kita yang menyebalkan
bisa menyebabkan kita tidak dipilih atau diinginkan. Mungkin kita perlu
merefleksikan segalanya.
Memang, tetap ada sebagian
orang yang lebih memilih keelokan disbanding kepribadian, tapi percaya
deh, itu ngga penting dan ngga perlu di permasalahin juga
Oke kita ngga elok,
terus kenapa?
Apa kita ngga bisa
ngeraih cita-cita kita?
Apa kita ngga bisa
dapetin pasangan hidup?
Apa kita ngga bisa
dapetin apa yang kita inginkan?
Jawabannya pastinya gga kan?
Jadi, Elok itu bukan
peran penting di dalam hidup kita, masih banyak hal yang penting lainnya yang
perlu dipikirin dan bisa dikembangin.
Seenggaknya, kita bisa
menjaga bagaimana kita terlihat, berusaha agar terlihat elok itu sangat bagus,
tapi jangan sampai menyengsarakan diri sendiri.
Kamu lebih daripada
suatu keelokan yang dapat berubah tiap zamannya, dan akan memudar seiring waktu
berjalan alias bisa aja lo keriput anjir.
Jadi, buat kita yang
ngga elok, jangan jadi halangan untuk bergerak ya!
Pada akhirnya semuanya
ini hampa, apa yang anggap luar biasa akan tetap biasa saja. Karena apa sih
tujuan kita hidup di dunia ini? Kan masih ada akhirat.
WKWKWK mon map kenapa gue
jadi kek menggurui gini haft
Sebenernya ini tulisan
untuk para Libra yang sering insecure. Termasuk diri gue sendiri yang ngga
elok.
Ada mbak yu lagi
ngorok, YOU ROCK!!!
SEE YA!
No comments:
Post a Comment
Komentarlah sebelum Negara Api menyerang...!
Salam coklat,
Cita~